Kali ini teman-teman saya akan sharing mengenai lingkup pekerjaan saya yaitu sebagai Piping Engineer disalah satu perusahaan swasta, sengaja saya posting diblog saya agar bisa sebagai referensi ketika saya dan teman-teman mencari informasi.
Metode Installasi, Inspeksi dan Test untuk Pekerjaan Piping
(Circulating Water Pipe, Close Cooling
Water Pipe, Open Cooling Water Pipe, Fire Fighting system pipe, Oil Pipe, Lube
Oil Pipe, etc.)
- Mempelajari, mengerti dan memahami :
-
Isomatric
Drawing
-
Pipe &
Instrument Diagram (P&ID)
-
Process Flow
Diagram (PFD)
-
Piping Layout
Drawing
-
Inspection
& Test Plan (ITP)
-
Piping Spesifikasi & Toleransi
-
Prosedure
Konstruksi Piping
-
Welding
Procedure Specification (WPS)
-
Welder
Qualification Test Record (Sertifikat Juru Las)
(terlampir Contoh-contoh : Drawing, ITP,
Spesifikasi & Procedure Konstruksi)
- Langkah awal,
pada Penerimaan Raw Materil Pipe
dari Supplier, ada beberapa hal yang harus di siapkan antara lain :
Way Bill (surat
jalan), Spesifikasi material sesuai RO, Material Sertifikat. Selanjutnya
yang harus di Inspeksi adalah : Visual, Dimensional, Test
NDE jika perlu, Kesesuaian dengan material sertifiakat baik Heat No.,
batch no, manufacturing, color coding
(Harus di Foto) buat Report Material Receiving Report (terlampir Contoh form Inspeksi
Report)
- Setelah
Raw Material sudah oke dan siap untuk di fabrikasi dan di installasi di lapangan, langkah
selanjutnya adalah :
a. Visual Inspection Sebelum Welding
Hal-hal yang harus dilakukan :
a.
Review
gambar dan spesifikasi
b.
Pengecekan
kualifikasi prosedur dan personel yang dipakai
c.
Menetapkan
check point
d.
Review
material yang dipakai
e.
Mengecek
diskontinuitas material dasar
f.
Mengecek
fit-up (groove angle, root opening, backing, consumable insert, joint
cleanliness, tack weld dan alignment ) dari joint lasan
g.
Mengecek
pre-heat
b. Visual Inspection Selama Welding
Hal-hal yang harus dilakukan :
Mengecek kualitas weld root bead
a.
Mengecek
temperatur Preheat
dan Interpass
b.
Kesesuaian
dengan WPS : voltage, amperage, heat input, kecepatan pengelasan
c. Monitor in-process NDT
c. Visual Inspection Setelah Welding
Hal-hal yang harus dilakukan :
a.
Mengecek
appearance lasan/discontinuity lasan (porosity, incomplete fusion, incomplete
joint penetration, undercut,overlap, cracks, slag inclusions dan excessive
reinforcement)
b.
Mengecek
ukuran lasan
c.
Mengecek
panjang lasan
d.
Mengecek
akurasi dimensi
e.
Mengecek
jumlah distorsi (perubahan bentuk)
f.
Mengecek
pelaksanaan Post-weld Heat Treatment
g.
Monitor
tambahan NDT (jika diperlukan)
h.
Mempersiapkan
laporan inspeksi
(terlampir
Contoh Reporting)
Alat-alat Visual Inspection :
Ø Ammeter (Tong Test Ammeter)
Ø Temperature Sensitive Crayons
Ø Surface Contact
Thermometer/Pyrometer :
Ø Weld Gage ; a. Fillet Weld Gage, b.
Multi Purpose Gage, c. Taper Gage
Ø Hi-Lo Gage/Mismacth Gage
Ø Fiberscopes dan Boroscopes (Internal
Pipe)
Ø Ferrite Gages (Check magnetic delta
ferrite dari austenitic (non magnetic) weld metal bila jumlah tidak mencukupi
akan menyebabkan centerline cracking dan fissuring
Ø Lighting/Senter
- Setelah
di Welding dan di Visual Test, baru di lakukan Test NDE seperti PT, RT, UT maupun MT. Gunanya untuk
mengetahui adanya Cacat las.
Ketentuan ini berdasarkan Spesifikasi dan Kontrak yang sudah dibuat antara
Kontraktor dan Owner.
- Setelah hasil NDE sudah bagus dan tidak ada
cacatnya, baru dilakukan PWHT atau Post Weld Heat Treatment. Kegiatan ini harus
berdasarkan Spesifikasi &
Kontrak.
Metodenya dengan menaikkan temperatur sampai
temperature tertentu, ditahan selama waktu tertentu, dan didinginkan secara
terkontrol
Tujuan PWHT :
a.
Menghilangkan
tegangan sisa
b.
Memperbaiki
ketangguhan
c.
Meningkatkan
kekuatan
d.
Memperbaiki
ketahanan korosi
e. Menghilangkan efek pengerasan akibat
pengerjaan dingin
- Tahapan selanjutnya adalah Punchlisting. Tujuan dari Punchlisting
adalah untuk mengetahui kelengkapan pemasangan Support, Instrument
Control, Valve, Joinan, kelengkapan
spool berdasarkan Check List, Isomatrik Drawing, P & ID.
- Kalau hasil Punchlisting nya dirasa Complete, baru dilakukan Test
Pressure yakni Hydrostatic Test & Pneumatic Test. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui Kebocoran Piping waktu di tekan. Untuk pelaksanaan Hydrostatic Test (media
air), tekanan yang diisyaratkan 1.5
Design Pressure dan Kalau Pneumatic Test (media udara) 1.1 kali design
pressure. Design Pressure lihat di Drawing atau Specifikasi.
- Tahapan berikutnya adalah pembersihan
Pipe bagian atau Chemical Cleaning
& Flushing Ada beberapa istilah Chemical Cleaning di Proyek antara lain
: Pre Boiler Alkali Cleaning, Boiler Chemical Cleaning, Lube Oil Flushing
& Flushing Pipe.
- Hanger Installation & Adjustment
Verification adalah langkah selajuntnya setelah dilakukan Chemical
Cleaning & Flushing..
- Langkah selanjutnya adalah Painting
atau Pengecatan Pipa. Hal ini dilakukan untuk melindungi pipa dari
serangan Karat. Untuk ketebalan Painting ini, lihat di Spesifikasi
Painting.
- Selanjutnya setelah hasil paintingnya
sudah kering dan Thickness atau ketebalannya sudah di check sesuai
specifikasi barulah Pipa di Insulation (dibungkus dengan Glasswoll dan di
tutup dengan Alumunium Foil) hal ini dilakukan di pipa yang Themperature
nya tinggi.
Alat
untuk mengukur ketebalan Painting adalah Thickness Gouge.
INSTALLASI PIPING
SELESAI, dan semua kegiatan diatas harus
di Record dan terdokumentasi.